Selasa, 08 Januari 2013

Note from Faizal Reza's blog



Sebenarnya saya kurang suka apabila modem saya terisi pulsa, karena saya seringkali ingin menulis dan menulis di dalam blog walaupun sebenarnya ada banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan seperti saat ini. Terlebih lagi saat ini saya sedang menghadapi Ujian Akhir Semester VII. Dan memang harus saya akui, kuliah saya semester ini tak sebaik semester-semester sebelumnya. Jangan tanya mengapa karena sudah jelas apa jawabannya. Entahlah, mungkin saya tidak professional tapi begitulah saya. Dan saya harap sifat jelek itu bisa saya hilangkan secepatnya.

Oke, karena saya sedang UAS tentu saja belajar dan ujian adalah aktivitas saya minggu ini. Sore tadi, meskipun hujan turun dengan derasnya mau tak mau saya harus berangkat ke kampus untuk mengikuti Ujian. Saya tak mau Ujian saya kali ini hancur seperti Ujian Tengah Semester yang berlangsung Oktober lalu. Seusai Ujian tentu saja saya langsung pulang ke kos untuk mempersiapkan Ujian besok. Karena Ujian besok saya hanya perlu mengumpulkan tugas dan tugas itu sudah saya kerjakan maka setelah sampai kos saya memutuskan untuk membaca beberapa cerpen yang saya dapat dari blog Faizal Reza. Salah satu penulis yang terkenal dengan username @monstreza di social media twitter. Didalam beberapa cerpen yang saya baca, saya suka beberapa quote atau tulisan yang ada didalamnya. Dan yang akan saya tulis di sini adalah beberapa noted yang saya suka dan alasan mengapa saya menyukainya.



Tulisan seorang pencerita adalah doa.
Tulisan itu memang saya temukan di beberapa tulisan dan saya suka kata-kata itu. Mengapa?
Jujur saja dulu saya tak percaya kalimat itu. Bukankah sebuah tulisan adalah suatu imajinasi yang secara bebas dapat diolah oleh sang penulis entah mau di buat seperti apa di ending ceritanya? Entah itu sedih, bahagia, ngambang, atau apapun itu. Saya selalu benci mengapa kebanyakan novel yang saya baca selalu berakhir happy ending? Bukankah pada kenyataannya tak semua cerita berakhir bahagia? Sekarang saya menemukan jawabannya. Bahwasanya para penulis itu juga berharap tulisan-tulisan berakhir bahagia itu juga terjadi di hidupnya. Saya pernah menuliskan sesuatu, bukan cerpen, bukan novel, hanya sebuah khayalan semata dan berakhir pada sebuah perasaan kecawa. Dan entah mengapa khayalan itu berakhir sama di cerita hidup saya. Dan mulai sekarang, saya ingin menulis suatu khayalan yang berakhir bahagia, karena itu secara tak langsung adalah doa-doa saya.


ada beberapa hal yang lebih baik dituliskan daripada dikatakan – Katakan Padanya
Kata-kata itu memang benar adanya. Saya lebih suka mengungkapkan sesuatu dengan menuliskan, tanpa mengucapkan. Dan itu juga alasan mengapa saya suka menulis. Tidak semua hal bisa dikatakan, ada beberapa hal yang cukup dituliskan. Tulisan bagi saya adalah sahabat saya. Saya bisa bercerita apapun sesuka hati saya. Meluapkan rasa marah, rasa senang, rasa bahagia, rasa sedih, rasa sakit, semuanya. Saya termasuk orang yang introvert. Susah bagi saya untuk bercerita kepada orang lain. Lebih suka menyimpan semua itu sendirian. Dan tentu saja terkadang semua itu saya ungkapkan dalam bentuk tulisan. I love writting.


Aku memang selalu bangga dengan ingatanku yang luar biasa. Bahkan hal-hal kurang penting, - seperti kisah dengan mantan pacar - yang jauh lebih baik jika dilupakan pun sering sekali masih bisa kuingat dengan baik tiap detailnya. Ingatan yang seharusnya dibuang jauh-jauh itu. Sungguh sebuah kemampuan mengingat yang kadang membuatku tersiksa. – Mengingat Cintanya
Haha! Begitu juga yang terjadi pada saya. Saya bisa mengingat kejadian-kejadian dengan detail. Hal yang sebenarnya sudah seharusnya saya lupakan. Tapi entah mengapa kejadian-kejadian di masa lalu - dengan beberapa orang yang pernah saya anggap penting - masih terekam jelas di ingatanku. Entahlah. Saya tidak menyimpan ingatan itu secara sengaja. Tapi kenangan-kenangan itu, tidak mudah dilupakan begitu saja. Seperti saat saya membaca tulisan ini


‘Kalau saling menunggu, siapa yang mendatangi?’ – Hariku Bersamanya

Saat saya membaca itu, saya teringat pada seseorang. Seseorang yang saya tahu dia selalu diam, memperhatikan dan juga mengawasi saya dari kejauhan. Dulu. Dan sekarang saya tidak tahu apakah dia masih melakukan hal itu - untuk saya. Terkadang saya merindukan masa-masa saat dia diam dan mendengarkan saya bercerita, meskipun saya tak pernah mendengar cerita apapun darinya. Seseorang itu, terimakaih ya pernah memperhatikanku. Dan semoga segera kau temukan kebahagiaanmu. Aku suka kamu perhatikan, tapi aku juga tahu, perhatianmu suatu saat akan hilang. Entah kapan.


Teman-temanku bilang aku terlalu banyak berpikir, terlalu banyak pertimbangan dan terlalu menakutkan hal-hal kurang penting atau belum terjadi. Itu sebabnya sampai sekarang aku belum juga menemukan orang yang tepat untuk dijadikan pacar. Memang sempat ada dua-tiga peluang yang lewat, tapi tetap saja ujung-ujungnya hubunganku jalan di tempat dan akhirnya berakhir sebelum sempat dimulai. - Deduksi

Dan kata-kata itu amat mewakili saya. Dan memang begitulah saya. Terlalu banyak berfikir, terlalu banyak pertimbangan. Hingga akhirnya terkadang mengambil keputusan diluar pikiran orang kebanyakan. Berakhir sebelum sempat dimulai, entah sudah berapa kali aku alami. Bagiku semua cerita dimasa lalu yang sudah terjadi itu indah. Yang pertama, yang kedua, bahkan yang ketiga, bagiku semua indah dengan jalan cerita masing-masing. Air mata itu memang selalu ada di setiap kisahnya. Bahkan mungkin cerita tak akan lengkap tanpa adanya air mata. Disaat semua kisah itu berakhir mungkin memang tidak mudah saat awal menjalaninya. Tapi bukankah didepan sana ada cerita indah yang sudah menunggu untuk dilalui?




Apa yang terjadi sama aku kemarin, memang enggak mudah buat aku lewati. Tapi aku yakin, aku bisa melewati ini semua, aku kuat, aku tegar. Dan Tuhan, memang udah nyiapin cerita indah di depan sana. Sesuatu yang lebih baik. Dan orang yang lebih baik pula :)


With love,
Karra


2 komentar:

  1. ternyata kamu suka cerpen-cerpen nya @monstreza juga karra.. :) dia realease buku baru lho, judulnya #setahun berkisah. tapi di gramed tempat kk belum ada :( ,eniwey.. ketika kamu baca noted ini, semoga kamu selalu dalam keadaan baik, dan apapun itu yg lagi kamu alami, tuhan kasih satu paket sama solusinya.. ganbate!!! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kakak, lumayan suka sama tulisannya. aku beberapa hari lalu ke gramed tapi juga belum lihta bukunya dia. hmm, well, aku kuat kok kakak ngadepin semuanya :D I can be tough! haha. thank you so much for everything kakaaaak

      Hapus