Rabu, 15 September 2021

I failed.

Pernah nggak sih kalian melakukan sesuatu dan tahu kalau bakal gagal? Aku melakukannya. Baru saja. Aku tahu akan gagal, tapi tetap saja kulakukan. Tetap saja beli ini itu, ngelakuin ini itu buat prepare, meski tahu akan gagal.

Dan udah tahu bakal sedih, tapi tetep aja dilakuin. Mungkin aku sudah gila. Mungkin aku tak tahu harus apa. Mungkin aku gak paham harus gimana.

But, aku mau makasih buat pak satpam yang ngizinin aku makan bareng dia (setelah sebelumnya ditolak sama satpam depan yang lebih muda), buat bapak grab car yang ngehibur aku sepanjang Ciracas hingga Grogol, buat temen yang mau ngajak aku ngobrol karna jarang sekali ada orang yang mau ngajak aku ngobrol yang gak aku temuin lagi setelah itu, dan buat mama tentunya, yang selalu support aku all the time meskipun anaknya ini hobinya sambat mulu.

Dan today, cobaan lain datang. Hpku mati beneran nggak isa nyala. And i asked him for help, and he rejected. So it's been fourth time. I don't remember the order exactly. 1st when i asked about finance, 2nd when i asked about landscape portrait, 3rd when i asked him to wake me up, and 4th when i asked him for help - today. But maybe, today He answer my prayer. Untuk berhenti berhubungan dengannya no matter what happens dan nggak usahlah ganggu2 dia lagi. Aku jadi inget psikolog yang waktu itu bilang, "gimana kalau Tuhan meminta kamu memutuskan?" 

Jadi ya Allah, I'm so grateful that You sent him into my life, even more than I asked for. Aku inget aku pernah minta please pinjemin sampe Januari 2021, atau sampai aku wisuda (*ngelunjak). But You lent him even to this day. So, help me to let him go. Help me to be sincere that he is not my destiny. I believe You know best. And I believe You are the best of planners.