Rabu, 09 Maret 2016

Supernova dan Cinderella



Di sini saya tidak akan membahas tentang serial Supernova. Saya yakin sekali sudah ada banyak blog yang membahas tentang Supernova dari seri awal--Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh--hingga paling akhir--Inteligensi Embun Pagi. Saya tidak akan menceritakan betapa kagumnya saya dengan sosok Diva atau yang dikenal sebagai Bintang Jatuh dan juga Thomas Alfa Edison Sagala--Gelombang.

Alasan saya menulis postingan kali ini adalah, ada dua buah paragraf yang cukup menggelitik hati saya ketika membaca Supernova - Inteligensi Embun Pagi.

Percakapan terakhirnya dengan Kas pun mengiang. Sulit bagi Zarah untuk percaya bahwa rangkaian peristiwa dalam hidupnya adalah jalur yang terbaik. Namun, detik itu akhirnya Zarah memahami ke mana semua pilihan itu bermuara.
Masa lalu, masa depan, dan masa kini melebur dan menggenapinya. Zarah memejamkan mata. Tak ada waktu dan tempat lain yang ia inginkan selain saat ini, di dalam dekapan seseorang yang akhirnya mengizinkan Zarah merasa sungguh memiliki segalanya. - Inteligensi Embun Pagi