Tidak. Gue tidak dalam posisi ada orang ketiga yang datang ke dalam relationship gue. Gue cuma keinget sama suatu film dimana ada pihak ketiga yang masuk ke dalam sebuah relationship antara cewek dan cowok.
Hmm, menurut gue orang ketiga nggak selalu salah. Menurut
gue loh ya. Pihak ketiga bisa masuk apabila, mungkin, pihak pertama tidak bisa
memberikan kenyamanan yang diinginkan oleh pihak kedua, sehingga pihak kedua
pada akhirnya merasa nyaman dengan apa yang diberikan orang ketiga. Tapi menurut gue kalau nggak nyaman mending pergi aja sih, nggak usah pake acara selingkuh segala. Bisa juga,
pihak kedua ‘kegatelan’, nggak bisa stay di satu hati. Tipe ini yang gawat, dia
akan terus melompat dari tempat satu ke tempat yang lain.
Entahlah, melihat apa yang telah terjadi disekitar,
gue merasa nggak nyaman dengan adanya orang ketiga. Suatu ketika, pernah temen gue menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan. Dan walaupun dia temen gue, gue tetep ngomong ke dia kalau yang dia lakuin itu salah. Tapi, semua pilihan tetap ada di tangan dia kan? I can’t do anything. Hingga akhirnya pasangan itu putus, dan si cowok jadian sama temen gue. Oke, mungkin itu sudah takdir Tuhan.
gue merasa nggak nyaman dengan adanya orang ketiga. Suatu ketika, pernah temen gue menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan. Dan walaupun dia temen gue, gue tetep ngomong ke dia kalau yang dia lakuin itu salah. Tapi, semua pilihan tetap ada di tangan dia kan? I can’t do anything. Hingga akhirnya pasangan itu putus, dan si cowok jadian sama temen gue. Oke, mungkin itu sudah takdir Tuhan.
Yang pengen gue katakan disini adalah, bila kamu sedang
mencari kebahagiaan, kamu nggak harus nyakitin hati orang lain kan? Atau lebih
simpelnya, kalau kamu ingin punya pacar setia, nggak mungkin dapat dari nikung
kan? :) Dia aja bisa ninggalin pacarnya, gimana elo nantinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar