Kita bukan Istiqlal dan Katedral, yang
ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis. Jika
mereka punya nyawa, siapa yang tau kalau mereka berdua saling jatuh cinta? –
Artasya Sudirman
Tidak perlu ditanya lagi bagaimana
jadinya apabila dua orang yang berbeda cara dalam menyebut nama “Tuhan” menjadi
satu dalam suatu hubungan. Ada beberapa pilihan yang dapat diambil dengan
konsekuensi masing-masing.
Perbedaan tak lagi tabu untuk saya,
karena semenjak kecil saya telah melihat contoh nyata perbedaan tersebut.
Sebuah contoh yang saya sendiri tak ingin mengalami hal itu. Perbedaan itu
indah, entah siapa orang yang pertama kali mengatakan hal itu. Tapi, saya rasa
kalimat itu benar adanya ketika dua orang yang berbeda bisa saling menghargai,
saling menghormati, dan saling melengkapi.
Mungkin, aku dan kamu hanya saling
mengagumi. Tak pernah berharap lebih dari hal ini.